PAS ILMU TAFSIR XII AGAMA
Silahkan ananda mencari contoh penafsiran ayat Al-Quran dengan metode Tafsir:
A. Tahlili (Absen 1-5)
B. Maudu'i (Absen 6-10)
C. Muqoron (Absen 11-15)
D. Ijmali (Absen 16-20)
Boleh diskusi dg temannya. Yg penting jawaban tidak boleh sama. Setelah itu. Tulis jawaban di kolom komentar dibawah ini, lalu publikasikan
Nama : Audina Noor Avivah
BalasHapusNo. Absen : 05
Kelas : XII Agama
Contoh tafsir tahlili
وهلل المشرق والمغرب فا ينما تولوا ثم وجه هللا ان هللا واسع عليم ) البقره : 115 (
Artinya : Milik Allah Timur dan Barat, maka kearah mana saja kamu
menghadap, disana ada Allah, sesungguhnya Allah Maha Lapang.
(memberikan toleransi untuk menghadap kepada-Nya dimana saja) lagi
Maha Tahu.
𝐂𝐎𝐍𝐓𝐎𝐇 𝐌𝐔𝐐𝐀𝐑𝐀𝐍
BalasHapus• 𝐀𝐘𝐀𝐓-𝐀𝐘𝐀𝐓 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐄𝐌𝐈𝐋𝐈𝐊𝐈 𝐊𝐄𝐒𝐀𝐌𝐀𝐀𝐍 𝐑𝐄𝐃𝐀𝐊𝐒𝐈
وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَوْلَا دَكُمْ مِّنْ اِمْلَا قٍ ۗ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَاِ يَّاهُمْ ۚ
𝐀𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 : "janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka"
(QS. Al-An'am 6: ayat 151)
وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَوْلَا دَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَا قٍ ۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِ يَّا كُمْ ۗ
𝐀𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 : "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu".
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 31)
•• Kedua ayat di atas menggunakan redaksi yang berbeda padahal maksudnya sama yakni sama-sama mengharamkan pembunuhan anak.
MUYESSAROH 13
BalasHapusContoh terdapat dalam surah al-Kafirun
قل يا ايها الكافرون (١) لا اعبد ما تعبدون (٢) ولا انتم عابدون ما اعبد (٣)
ولا انا عابد ما عبدتم (٤) ولا انتم عابدون ما اعبد (٥)
Artinya: 1. Katakanlah hai orang-orang kafir. 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3. Dan kamu bukan penyembah tuhan yang aku sembah. 4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. 5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah tuhan yang aku sembah. (Q.S. Al-Kafirun: 1-5)
Jika dibandingkan antara redaksi ayat-ayat di atas, maka nampak dengan jelas, ayat ke-2 dan ke-4 mempunyai redaksi yang berbeda tapi mempunyai maksud yang sama. Yaitu larangan untuk bertoleransi serta beribadah bersama-sama dengan orang kafir. Akan tetapi yang membedakan adalah waktu beribadah tersebut.
Nama:Syafira Putri 19
BalasHapusContoh tafsir al-Quran pada masa sahabat sepeninggal Rasul Saw yang mengindikasikan dasar-dasar metode tafsir Ijmali adalah ketika Ibnu Abbas menafsirkan kata “aulamastum” dalam surah An-Nisa [4] : 43 dengan jima’ ( bersetubuh ). Ayat tersebut adalah :يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكَارٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam Keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Pengampun.
CONTOH IJMALI
BalasHapusNAMA:Shavin Ariputri Salsabila
KELAS:XII Agama
NO ABSEN:17
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّا سِ
qul a'uuzu birobbin-naas
"Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,"
(QS. An-Nas 114: Ayat 1)
مَلِكِ النَّا سِ
malikin-naas
"Rajanya manusia,"
(QS. An-Nas 114: Ayat 2)
Dalam penafsiran metode ijmali ini, maka kita dapati bahwa penafsiran sungguh begitu singkat sekali, bahkan pada ayat dua, lafadz tafsir dan lafadz al-qur’an sama.
NAMA:HAICAL SHOMADANY
BalasHapusKLS:XII -AGAMA
NO ABSEN : 7
Contoh tafsir pada surat Saba‟ 1-2:
{الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ (1) يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الأرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ الرَّحِيمُ الْغَفُورُ (2)
Artinya:
1. Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang
di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. dan Dia-lah yang
Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.
2. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang ke luar
daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik
kepadanya. dan Dia-lah yang Maha Penyayang lagi Maha
Pengampun.29
Surat ini diawali pujian bagi Allah dengan menyebutkan
kekuasaan-Nya. Setelah itu, mengemukakan pengetahuan-Nya yang universal, kekuasaan-Nya yang menyeluruh, dan kehendak-Nya yang
bijak.
NAMA: NADHIFA NURIA HASBY
BalasHapusNO: 14
𝐂𝐎𝐍𝐓𝐎𝐇 𝐌𝐔𝐐𝐀𝐑𝐀𝐍
• Ayat-ayat yang memiliki perbedaan ungkapan, tetapi tetap dalam satu maksud.
وَجَآءَ رَجُلٌ مِّنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ يَسْعٰى ۖ قَا لَ يٰمُوْسٰۤى اِنَّ الْمَلَاَ يَأْتَمِرُوْنَ بِكَ لِيَـقْتُلُوْكَ فَا خْرُجْ اِنِّيْ لَـكَ مِنَ النّٰصِحِيْنَ
"Dan seorang laki-laki datang bergegas dari ujung kota seraya berkata, "Wahai Musa! Sesungguhnya para pembesar negeri sedang berunding tentang engkau untuk membunuhmu, maka keluarlah (dari kota ini), sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepadamu.""
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 20)
وَجَآءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَا لَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْنَ
"Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, "Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu."
(QS. Ya-Sin 36: Ayat 20)
Bila diamati dengan seksama, kedua ayat di atas tampak mirip redaksinya meskipun maksudnya berlainan. Pada ayat pertama, al-Qasas:20 mengisahkan peristiwa yang dialami nabi Musa as dan kejadiannya di Mesir; sedangkan surah Yasin: 20 berkenaan dengan kisah yang dialami penduduk sebuah kampung (ashab al-qaryah) di Inthaqiyah (Antochie), sebuah kota yang terletak disebelah utara Siria dan peristiwanya bukan pada masa nabi Musa as.
Rahmat mustofa /16
BalasHapusTafsir ijmali
penafsiran ayat 53 surat Al-Anfal:
“ذَلِكَ” أَيْ تَعْذِيب الْكَفَرَة “بِأَنْ” أَيْ بِسَبَبِ أَنَّ “اللَّه لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَة أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْم” مُبَدِّلًا لَهَا بِالنِّقْمَةِ “حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ” يُبَدِّلُوا نِعْمَتهمْ كُفْرًا كَتَبْدِيلِ كُفَّار مَكَّة إطْعَامهمْ مِنْ جُوع وَأَمْنهمْ مِنْ خَوْف وَبَعْث النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إلَيْهِمْ بِالْكُفْرِ وَالصَّدّ عَنْ سَبِيل اللَّه وَقِتَال الْمُؤْمِنِينَ
sesungguhnya [Allah selamanya tak pernah mengubah nikmat yang telah dianugrahkan-Nya kepada suatu kaum] dengan menggantikannya dengan kutukan [kecuali mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka], yakni mereka mengganti nikmat itu dengan kekafiran.
Sipronn/18 /ijmaliii
BalasHapusPenafsiran ayat 11 surat Ar-Ra`du, dalam Tafsir Jalalain:
“لَهُ” لِلْإِنْسَانِ “مُعَقِّبَات” مَلَائِكَة تَتَعَقَّبهُ “مِنْ بَيْن يَدَيْهِ” قُدَّامه “وَمِنْ خَلْفه” وَرَائِهِ “يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْر اللَّه” أَيْ بِأَمْرِهِ مِنْ الْجِنّ وَغَيْرهمْ “إنَّ اللَّه لَا يُغَيِّر مَا بِقَوْمٍ” لَا يَسْلُبهُمْ نِعْمَته “حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ” مِنْ الْحَالَة الْجَمِيلَة بِالْمَعْصِيَةِ “وَإِذَا أَرَادَ اللَّه بِقَوْمٍ سُوءًا” عَذَابًا “فَلَا مَرَدَّ لَهُ” مِنْ الْمُعَقِّبَات وَلَا غَيْرهَا “وَمَا لَهُمْ” لِمَنْ أَرَادَ اللَّه بِهِمْ سُوءًا “مِنْ دُونه” أَيْ غَيْر اللَّه “مِنْ” زَائِدَة “وَالٍ” يَمْنَعهُ عَنْهُمْ.
[Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada suatu kaum] tidak mencabut dari mereka akan nikmatnya [kecuali mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka], dari sifat-sifat yang bagus dan terpuji menjadi perbuatan maksiat.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuspenafsiran ayat 11 surat Ar-Ra`du, :
BalasHapus“لَهُ” لِلْإِنْسَانِ “مُعَقِّبَات” مَلَائِكَة تَتَعَقَّبهُ “مِنْ بَيْن يَدَيْهِ” قُدَّامه “وَمِنْ خَلْفه” وَرَائِهِ “يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْر اللَّه” أَيْ بِأَمْرِهِ مِنْ الْجِنّ وَغَيْرهمْ “إنَّ اللَّه لَا يُغَيِّر مَا بِقَوْمٍ” لَا يَسْلُبهُمْ نِعْمَته “حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ” مِنْ الْحَالَة الْجَمِيلَة بِالْمَعْصِيَةِ “وَإِذَا أَرَادَ اللَّه بِقَوْمٍ سُوءًا” عَذَابًا “فَلَا مَرَدَّ لَهُ” مِنْ الْمُعَقِّبَات وَلَا غَيْرهَا “وَمَا لَهُمْ” لِمَنْ أَرَادَ اللَّه بِهِمْ سُوءًا “مِنْ دُونه” أَيْ غَيْر اللَّه “مِنْ” زَائِدَة “وَالٍ” يَمْنَعهُ عَنْهُمْ.
[Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada suatu kaum] tidak mencabut dari mereka akan nikmatnya [kecuali mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka], dari sifat-sifat yang bagus dan terpuji menjadi perbuatan maksiat
Ar radu ayat 11 tsalisa majida davina/20
BalasHapusNama:M.Wildan Nasrullah
BalasHapusKelas:XII Agama
No.Absen:12
CONTOH MUQORON:
وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌ ۗ
Artinya:"Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan.
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 64)
اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ
Artinya'"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan"
(QS. Al-Hadid 57: Ayat:20)
Ayat tersebut mengingatkan kita untuk menyadari kembali tentang hakikat kehidupan di dunia. Dunia ini tidaklah kekal dan abadi. Hidup di dunia ini bukanlah merupakan kehidupan yang sebenarnya.
Nama: moh ro'if su'adi
BalasHapusno: 11
𝐂𝐎𝐍𝐓𝐎𝐇 𝐌𝐔𝐐𝐀𝐑𝐀𝐍
Ayat-ayat yang memiliki kesamaan redaksi
ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ خَا لِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَا عْبُدُوْهُ ۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌ
"Itulah Allah, Tuhan kamu; tidak ada tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; Dialah pemelihara segala sesuatu."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 102)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قَا لَ عَمَّا قَلِيْلٍ لَّيُصْبِحُنَّ نٰدِمِيْنَ
"Dia (Allah) berfirman, "Tidak lama lagi mereka pasti akan menyesal.""
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 40)
kedua ayat tersebut (yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain dia; Pencipta segala sesuatu, Maka sembahlah dia; dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu
Nama : alya isna fitri yani
BalasHapusno : 04
contoh penafsiran metode taḥlīlī yang menggunakan bentuk
tafsir bilma'tsur (penafsiran ayat dengan ayat lain) kata al-muttaqin ( هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ ) dalam QS. Al-Baqarah [2]: 2 dijabarkan oleh ayat-ayat sesudahnya yaitu ayat 3-5:
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِا لْغَيْبِ وَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ . وَا لَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَاۤ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِا لْاٰ خِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ . اُولٰٓئِكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون.
"(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 3-5)
Lailatul fauziyah/10
BalasHapusXII Agama
Metode maudu'i
Penafsiran dengan cara menghimpun seluruh atau sebagian ayat dari beberapa surat yang berbicara tentang topik tertentu untuk dikaitkan yang satu dengan lainnya, lalu diberi penjelasan dari segala seginya, kemudian diambil kesimpulan menyeluruh tentang masalah tersebut menurut pandangan al-Quran.Contoh tafsir tematik misalnya memilih topik : “Hukum Minum Khamr dalam al-Quran”. Untuk masalah ini, sedikitnya terdapat 4 ayat dari 3 surat dalam al-Quran, yaitu QS al-Baqarah: 219, QS an-Nisâ’: 43, dan QS al-Mâidah:91.
● surah al baqarah: 219
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ
Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang khamr dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. (Akan tetapi,) dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya." Mereka (juga) bertanya kepadamu (tentang) apa yang mereka infakkan. Katakanlah, "(Yang diinfakkan adalah) kelebihan (dari apa yang diperlukan)." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berpikir.
PAS TAFSIR, 6 DESEMBER 2023
BalasHapusNAMA: Khotimatul husna
KELAS: XII AGAMA
ABSEN: 09
contoh metode tafsir maudhui:
اَلَّذِينَءَامَنُوْ وَلَمْ يَلْبِسُوْأاِيْمَنَهُمْ بِظُلْلْمٍ أُوْلَئِكَ لَهُمُ الاُمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُوْنَ
menjelaskan tentang arti Zhulum dalam QS. al-An‟am (6: 82).
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka
dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan
mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk
Nabi saw. Menjelaskan bahwa zhulum yang dimaksud adalah
syirik sambil membaca firman Allah dalam QS. Luqman (31:13).
Ahmad Hanafi
BalasHapusXII Agama
Absen =02
metode tafsir tahlili:
Contoh yang dalam bentuk shufi, yaitu Al-Alusy berkata tentang isyarat yang diberikan oleh firman Allah (Q.S. Al-Baqarah :45), sebagai berikut:
وَا سْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ وَاِ نَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ
"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 45)
Aliyah Nur Qomariyah/03
BalasHapusContoh tafsir tahlili dalam bentuk bi al-ma’tsuri yang menafsirka Al-Qur’an dengan hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Rasullullah SAW untuk menjelaskan sebagian kesulitan yang ditemui oleh para sahabat semasa Rasulullah SAW masih hidup. Seperti penafsiran hadits Rasulullah SAW terhadap pengertianالغضو ب عليهم dan الضا لين (Q.S. Al-Fatihah :7), penjelasan beliau tentang firman Allah الذ ين امنواولم يلبسواايمانهم بظلم (Q.S. Al-An’am :82) dan firman Allah يايهاالذين امنوااتقواالله حق تقاته (Q.S. Ali ‘Imran :102) dan lain-lain.
Hikmatul Maulidia (08)
BalasHapusCONTOH TAFSIR MAUDHU'I
QS. Ar-Rum : 39, Tentang riba
وَمَآ اٰتَيْتُمْ مِّنْ رِّبًا لِّيَرْبُوَا۟ فِيْٓ اَمْوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرْبُوْا عِنْدَ اللّٰهِ ۚوَمَآ اٰتَيْتُمْ مِّنْ زَكٰوةٍ تُرِيْدُوْنَ وَجْهَ اللّٰهِ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُضْعِفُوْنَ
"Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)".
Ayat ini diturunkan di Mekah sebelum Nabi hijrah, yang menurut zahirnya tidak ada isyarat yang menunjukkan diharamkannya riba itu. Tetapi yang ada hanya isyarat akan kemurkaan Allah terhadap riba itu, dimana dinyatakan riba itu tidak ada pahalanya disisi Allah. Jadi dengan demikian, ayat ini berupa bentuk peringatan supaya berhenti dari perbuatan riba.