Hati-hati Para Pemimpin
Hati-hati
Para Pemimpin
(Renungan Pribadi)
Oleh: Imam Qori
Sangat miris sekali ketika menyaksikan betapa banyaknya pemimpin yang
banyak menyalahgunakan kekuasaan mereka, lebih banyak mementingkan kepentingan pribadi
dan kelompok daripada kepentingan bersama, bertingkah seperti bos yang
seenaknya memerintah. Lalu, apa peran kita sebagai mahasiswa yang salah satu
fungsinya agen perubahan dan aset negeri ini?
Sebagai anak muda (Mahasiswa) calon pemimpin masa depan hendaknya kita
berperan aktif dalam menangani masalah ini. Kalau kita merasa belum saatnya,
atau belum memiliki pengaruh untuk ikut andil memperbaiki masalah ini, atau
bahkan tidak mampu, setidaknya kita belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin
yang sesungguhnya, karena tidak kita pungkiri bahwa saat ini sedang belajar
menjadi seorang pemimpin, baik memimpin diri sendiri, kelompok, dan organisasi,
dan akan menjadi pemimpin di masa depan. Lalu apa yang harus kita lakukan?. Perhatikanlah
hal-hal berikut:
1.
Pemimpin tidak boleh berpihak pada seseorang atau
kelompok tertentu dengan tidak memperhatikan maslahah organisasi atau lembaga.
2.
Jika ingin memperbaiki keadaan organisasi, maka pemimpin
seharusnya berpihak pada kebenaran dan kebaikan, bukan karena dia adalah teman
dekat atau senior.
3.
Pemimpin bukan dia yang bekerja sendiri atau sukanya
hanya memerintah saja, tapi pemimpin bekerjasama dengan bawahanya. Karena
pemimpin tidak akan bisa berjalan tanpa bantuan bawahan, begitupula sebaliknya.
4.
Keterbukaan sangat diperlukan dalam organisasi, jangan
ada hal yang ditutupi, kecuali hal sangat rahasia demi kebaikan bersama, bukan
kepentingan peribadi atau kelompok.
5.
Pemimpin harus memutuskan kebijakan atas dasar
musyawaroh, bukan dengan kesegoisan sendiri.
6.
Jangan terintervensi dengan siapapun yang berfikir
sepihak.
7.
Pemimpin harus mengayomi anggota.
Wahai para pemimpin! Ingat tujuan berorganisasi yang sesungguhnya. Terjadi
konflik itu hal yang wajar, namun kita harus bisa menyelesaikan dengan hati
yang dingin bukan dengan cara marah-marah atau sampai tidak akur antar sesama
anggota, berfikirlah dewasa!!. Dan lihatlah model pemimpin sebelumnya, ambil
yang baik tinggalkan yang tidak baik, jangan pernah melupakan sejarah, karena
kita ada karena sejarah.
“Untuk
memperbaiki keadaan lingkungan dan masyarakat, seseorang harus punya pengaruh
dan kedudukan. Dari itu, jangan salahgunakan kedudukan itu”
“jika
anda merasa kurang berpengalam, maka teruslah belajar dengan cara bertanya dan
berkumpul bersama mereka yang bepengalaman”
“Tinggalkan
kesan yang baik kepada masyarakat dan calon pemimpin masa depan”
Semoga
manfaat!!
Komentar
Posting Komentar